Erosi Hulu Brantas Ancam Bendungan Sengguruh  

Written By Unknown on Kamis, 21 Februari 2013 | 10.30

Kamis, 21 Februari 2013 | 09:52 WIB

TEMPO.CO, Batu-Lahan pertanian sayuran di kawasan hulu Sungai Brantas longsor saat musim penghujan. Setiap hektare kawasan menyumbang sekitar 60 meter kubik material tanah ke aliran sungai itu. "Erosi tanah menyembabkan sedimentasi aliran Sungai Brantas," kata Tim Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai Brantas, MH Hudin Sonny, Kamis, 21 Februari 2013.

Tim menyimpulkan setelah memantau kawasan arboretum, kawasan Taman Hutan Raya Raden Soerjo dan kawasan hulu sungai. Pemantauan dilakukan oleh Dewan Sumber Daya Air Jawa Timur, Perum Perhutani, dan TKPSDA wilayah Sungai Brantas.

Sedimentasi, kata Hudin, memenuhi Bendungan Sengguruh, Kepanjen sejauh 50 kilometer dari kawasan hulu sehingga menganggu pembangkit listrik. Untuk itu, Pemerintah Jawa Timur direkomendasikan untuk melakukan konservasi kawasan hulu. Menanam pepohonan akan mengendalikan erosi kawasan hulu sungai.

Tujuannya adalah untuk menyelamatkan sumber air yang mengaliri 14 kota dan kabupaten di Jawa Timur. Sebagian besar pengairan irigasi pertanian berasal dari aliran sungai Brantas. Saat kemarau, sekitar 8 ribuan Desa yang mengalami kekeringan. Jika sumber air bisa diselamatkan, target Pemerintah Provinsi Jawa Timur surplus 5 juta ton beras bisa terpenuhi.

PT Jasa Tirta 1 mencatat sampah di Bendungan Sengguruh, Kabupaten Malang, mencapai 30 meter kubik per hari. Bahkan, saat musim hujan, sampah meningkat menjadi 200 meter kubik per hari. "Sampah plastik, kasur, kayu batangan, menumpuk," kata juru bicara Perusahaan Umum Jasa Tirta 1, Tri Hardjono.

Rata-rata setiap tahun total sampah dan sedimen mencapai lima juta kubik. Sedangkan kemampuan teknis mengeruk sampah dan sedimen hanya sekitar 300 ribu meter kubik per tahun. Keterbatasan peralatan dan lahan penampung sedimen menjadi penghambat. Selebihnya, sampah mengendap dan mengganggu bendungan.

Dampaknya, produksi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) menurun. Awalnya produksi listrik mencapai 29 megawatt, kemudian turun menjadi sekitar 18 MW per hari. Jika sedimentasi dan sampah terus berlanjut, bendungan yang diresmikan Presiden Soeharto pada 23 Maret 1989 itu terancam rusak.

Selain memproduksi listrik, Bendungan Sengguruh juga berfungsi mengendalikan dan menahan sedimen. Tujuannya, untuk menghentikan laju sedimentasi yang mengancam waduk Sutami. Waduk Sutami yang telah berumur 42 tahun itu merupakan waduk utama penampung air untuk kepentingan pembangkit listrik, air untuk industri, irigasi, dan bahan baku air minum.

EKO WIDIANTO


Anda sedang membaca artikel tentang

Erosi Hulu Brantas Ancam Bendungan Sengguruh  

Dengan url

http://nasionalitas.blogspot.com/2013/02/erosi-hulu-brantas-ancam-bendungan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Erosi Hulu Brantas Ancam Bendungan Sengguruh  

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Erosi Hulu Brantas Ancam Bendungan Sengguruh  

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger