Kamis, 07 Maret 2013 | 10:21 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, tak menyesal telah berkenalan dengan bekas Bendahara Umum Demokrat, Muhammad Nazaruddin. Meski sudah diseret Nazar dalam pusaran korupsi, Anas yakin akan ada hikmah yang diperolehnya dari pertemanan itu.
"Sekarang mungkin boleh dibilang bencana, barangkali sepuluh tahun, dua puluh tahun lagi, ada hikmah," kata Anas dalam talk show Radio Smart FM yang dipandu Rosiana Silalahi langsung dari Marley Bar, kompleks SCBD, Rabu malam, 6 Maret 2013.
Menurut Anas, dalam setiap pergaulan selalu ada konsekuensi yang dihadapi. Namun, pergaulan dan pertemanan juga tak boleh disesali. Dia percaya suatu saat seseorang akan mendapat butir-butir hikmah dari setiap pertemanan yang dia bangun.
Dekatnya hubungan Anas dan Nazar terlihat dari keterlibatan mereka di PT Anugerah Nusantara. Meski Anas berkali-kali membantah pernah terlibat di perusahaan Nazar itu namun akta perusahaan berkata lain. Anas pernah tercatat sebagai salah satu pemilik. Keterlibatan Anas di PT Anugerah ini pernah terungkap dalam sidang Neneng Sri Wahyuni dan Angelina Sondakh.
Saat kongres Demokrat di Bandung pada 2010, Nazar merupakan salah satu tim sukses Anas. Bersama beberapa kolega lainnya, Nazar terlibat aktif menggalang massa dan membagikan logistik untuk pemenangan Anas. Dalam kongres itu pula Anas disebut-sebut ngotot memberi posisi strategis bendahara umum partai pada Nazar.
Setelah Nazar ditetapkan sebagai tersangka pada 30 Juni 2011, barulah hubungan keduanya mulai renggang. Dalam pelariannya di luar negeri, melalui Skype, Nazar balik menuding Anas turut menerima sejumlah uang dalam proyek yang juga digarap oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga. Saat itulah Anas mulai meradang dan menyebut ocehan Nazar kosong belaka.
Anas mengakui sejak ocehan Nazar itu meluas, dia menjadi disudutkan, dituduh dan dihakini. "Saya disebut terlibat Wisma Atlet secara opini, tapi sampai selesai kasus itu saya tak punya status apa-apa. Bahkan tak dimintai keterangan, tak jadi juga saksi," katanya. Setelah kasus Wisma atlet berlalu kini Anas merasa kembali dikait-kaitkan dengan kasus korupsi Hambalang.
Namun Anas meyakinkan, tak menyesali pilihan-pilihan yang sudah diambilnya, termasuk dalam pertemanan. Perjalanan waktu, kata dia, akan menunjukkan mana yang teman, dan mana yang setengah teman. "Tapi, satu hal saya percaya, daun jatuh selembar pun ada ketentuannya. Makanya tak perlu mengeluh."
Kini, buah dari pertemanan Anas dan Nazar, KPK telah menetapkan Anas sebagai tersangka dalam kasus korupsi proyek pusat olah raga terpadu Hambalang. Akibat status itu, Anas pun terpaksa melepas kursi Ketua Umum Demokrat. Mantan Ketua Umum HMI itu kini hanya tercatat sebagai anggota biasa partai pemenang pemilu 2009 itu.
IRA GUSLINA SUFA
Anda sedang membaca artikel tentang
Anas Tak Menyesal Kenal Nazaruddin
Dengan url
http://nasionalitas.blogspot.com/2013/03/anas-tak-menyesal-kenal-nazaruddin.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Anas Tak Menyesal Kenal Nazaruddin
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Anas Tak Menyesal Kenal Nazaruddin
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar