Labora Pilih Jadi Penjual Tomat Ketimbang Polisi

Written By Unknown on Senin, 23 September 2013 | 10.31

TEMPO.CO, Sorong -Brigadir Kepala Labora Sitorus mengaku trauma jadi polisi. Nama dan karirnya dalam bisnis penjualan kayu hancur setelah kasusnya terungkap.  Ia menyebut Polri turut andil menghancurkan karir dan namanya. Oleh sebab itu, meski belum dikeluarkan dari kepolisian, ia sudah takut jadi polisi lagi. 

"Lebih baik saya jadi miskin atau mendingan saya jual tomat di pasar," kata Labora kepada wartawan Tempo Bobby Chandra di sebuah tempat di Sorong, Papua Barat, Kamis, 16 September lalu.

Labora trauma karena atasan yang ikut menerima duit sikapnya berbalik setelah kasus terungkap. Ia berharap atasannya bisa terus terang soal aliran dana. Yang ada, atasannya malah berjanji akan mengembalikan uang yang pernah ia beri.

Labora mengaku tak hanya diperas oleh atasan, tapi juga dirampok. Sejak Januari 2012 hingga 23 April 2013, dia mengaku telah menyetor setidaknya Rp 10 miliar ke sejumlah perwira di Kepolisian Daerah Papua dan Markas Besar Kepolisian.  "Tak hanya diperas, saya juga dirampok," kata Labora yang kini masih berstatus anggota Kepolisian Resor Raja Ampat.

Labora menjadi tersangka kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU), pembalakan liar, dan penimbunan BBM. Ia kini menjadi tahanan Kejaksaan Tinggi Papua. Laporan dan wawancara lengkap dengan Labora bisa dilihat di majalah Tempo edisi 23-28 September yang terbit pekan ini.

ANANDA BADUDU

Baca:
Labora Sitorus: Saya Mau 'Dibunuh' Atasan 
Labora Sitorus : Saya Dirampok Atasan


Anda sedang membaca artikel tentang

Labora Pilih Jadi Penjual Tomat Ketimbang Polisi

Dengan url

http://nasionalitas.blogspot.com/2013/09/labora-pilih-jadi-penjual-tomat.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Labora Pilih Jadi Penjual Tomat Ketimbang Polisi

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Labora Pilih Jadi Penjual Tomat Ketimbang Polisi

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger