Jokowi tiruan berkampanye menggantikan Jokowi menjadi jurkam saat kampanye terbuka Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Lapangan Poral, Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat (20/3). Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo batal hadir yang semula telah dijadwalkan akan datang untuk menjadi Juru Kampanye karena tidak bisa cuti. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO.CO, Jakarta - Meski masih enggan menyebut nama wakil presiden idamannya, calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, mengaku mencari pendamping yang bisa diajak bekerja sama secara. Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan sosok cawapres ideal harus seimbang dalam menunaikan tugas sehingga tidak hanya menjadi ban serep.(baca: Seperti Apa Cawapres Idaman Jokowi?)
"Saya ingin ke depan bisa bekerja. Bisa saling menutupi kekurangan masing-masing karena kita ingin bekerja. Jadi tidak ada wakil yang dipakai untuk ban serep. Harus kerja keras untuk bangsa negara dan rakyat," kata Jokowi di Bandar Lampung, Jumat, 21 Maret 2014.
Selain itu, Jokowi menyebut calon wakil presidennya nanti harus memiliki kecocokan dengan dirinya. Menurut Jokowi, ini adalah syarat mutlak. Bagi sosok yang kelak mendampinginya. "Kedua, dia harus punya ideologi platform yang sesuai dengan partai," katanya.
Jokowi juga tidak mempermasalahkan apakah cawapres yang dipilih nantinya berasal dari kalangan mililter atau sipil, tua atau muda. Menurut dia, apapun latar belakang sang wapres, ia harus bisa saling melengkapi. (baca: Efek Jokowi, Citra PDIP di Dunia Maya Melambung)
"Saya tidak pernah mendikotonomi, militer, sipil, tua atau muda. Laki-laki atau perempuan. Yang paling penting bisa saling melengkapi," katanya.
Mengenai proses pemilihan wapres, Jokowi mengatakan partai hingga kini masih mengkaji kriteria. Menurut dia, partai nanti akan menyodorkan beberapa nama setelah memfinalisasi kriteria akhir. Berdasarkan pengalaman saat pemilihan gubernur, Jokowi mengaku diminta memilih pendamping setelah calon yang disodorkan partai tersisa tiga orang. "Biasanya dulu waktu gubernur ada pilihan, kemudian tiga terakhir, sudah disuruh milih ke saya. Tidak pernah dipaksa," katanya.
ANANDA TERESIA
Topik terhangat:
Kampanye 2014 | Jokowi Nyapres | Malaysia Airlines | Pemilu 2014 | Kasus Century
Berita terpopuler
Kisah Baterai Lithium dan 4 Ton Manggis di Bagasi MH370
Transkrip Lengkap Percakapan 54 Menit MH370
Temuan Radar Australia Diduga Ekor MH370
Mengapa Habibie Yakin Malaysia Airlines Meledak?
Indonesia Tambah Izin Terbang Pencarian MH370
Anda sedang membaca artikel tentang
Jokowi Pengin Cawapres itu Bukan Ban Serep
Dengan url
http://nasionalitas.blogspot.com/2014/03/jokowi-pengin-cawapres-itu-bukan-ban.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Jokowi Pengin Cawapres itu Bukan Ban Serep
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Jokowi Pengin Cawapres itu Bukan Ban Serep
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar