Selasa, 19 Maret 2013 | 10:27 WIB
TEMPO.CO, Kupang - Hasil perhitungan cepat alias quick count lembaga Losta Intitute yang memenangkan pasangan calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Frans Lebu Raya dan Beny Litelnony satu putaran ditolak pasangan calon lain.
Mereka menilai hasil tersebut tidak valid, yang berpotensi menimbulkan pembohongan terhadap publik. "Jika ada yang mengklaim menang Pilkada NTT, iItu bohong," kata Ketua Pemenangan pasangan calon gubernur NTT, Esthon Foenay-Paul Tallo, Kasintus Proklamasi Ebu Tho, Selasa, 19 Maret 2013.
Menurut dia, proses perhitungan suara Pilkada NTT sedang berlangsung. Sehingga data yang masuk masih bersifat sementara. Data di media center Esthon-Paul, justru pasangan calon itu unggul dengan 32,44 persen. "Saya heran, ada yang mengklaim menang satu putaran," katanya.
Hal senada disampaikan Calon Gubernur NTT, Ibrahim Agustinus Medah yang menilai hasil quick count yang dikeluarkan Losta Institute tidak benar. "Saya dengar ada yang klaim sudah menang, tapi saya akan mengikuti yang riil saja. Saya akan patuh pada angka riil yang masuk," katanya.
Berbeda dengan calon gubernur incumbent, Frans Lebu Raya, yang justru mengucapkan terima kasih kepada masyarakat karena kembali memilihnya sebagai gubernur NTT periode 2013-2018. "Saya ucapkan terima kasih masyarakat NTT yang masih mempercayai saya untuk memimpin daerah ini," katanya sambil meneteskan air mata.
YOHANES SEO
Anda sedang membaca artikel tentang
Hasil Quick Count Pilkada NTT Ditolak
Dengan url
http://nasionalitas.blogspot.com/2013/03/hasil-quick-count-pilkada-ntt-ditolak.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Hasil Quick Count Pilkada NTT Ditolak
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Hasil Quick Count Pilkada NTT Ditolak
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar