Jum'at, 29 Maret 2013 | 09:07 WIB
TEMPO.CO, Manado - Umat muslim di Sulawesi Utara patut dijadikan contoh. Dibuktikan dengan terlibat langsung menjaga proses paskah pada Kamis, 28 Maret 2013. Seperti terlihat di Kota Bitung ketika remaja masjid dan Badan Takmirul Masjid Wangurer ikut menjaga pawai obor Napak Tilas Jalan Salib Jemaat Gereja Kalvari Wangurer.
Semenjak persiapan pawai obor sekitar pukul 19.30 WITA, para jemaah masjid berpakaian putih lengkap dengan peci haji sudah berjaga-jaga di sekitaran kawasan tersebut.
"Ini bukti kerukunan umat beragama di Bitung dan Sulawesi Utara. Ini sudah jadi tradisi ketika umat Nasrani ada hajatan kita yang jaga. Begitu juga sebaliknya," kata Alamsyah, salah satu jemaah masjid kepada TEMPO, Kamis 28 Maret 2013.
Sementara, di sepanjang jalan dalam pawai obor napak tilas tersebut, anak-anak bernyanyi lagi Alangkah Bahagianya Hidup Rukun dan Damai yang menjadi lagu perdamaian di Sulawesi Utara.
Sekadar diinformasikan, kerukunan umat beragama di Sulawesi Utara sendiri sudah mendapatkan pengakuan dunia. Bahkan pada bulan April mendatang, di Kota Manado, Sulawesi Utara akan dilaksanakan dialog pemuka agama antara Indonesia dan Jerman.
ISA ANSHAR JUSUF
Berita Lain:
Pesawat Siluman AS Mengudara, Korut Siapkan Rudal
KLB, Rachlan Khawatir Partai Dermokrat Tetap Karam
Tahanan Blok A Lapas Cebongan Tertekan
Kasus Lapas Cebongan, Polda Perlu Gaet Agen Asing?
Sulitnya Memburu Kepala Pengamanan Lapas Cebongan
Anda sedang membaca artikel tentang
Umat Muslim di Manado Amankan Prosesi Paskah
Dengan url
http://nasionalitas.blogspot.com/2013/03/umat-muslim-di-manado-amankan-prosesi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Umat Muslim di Manado Amankan Prosesi Paskah
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Umat Muslim di Manado Amankan Prosesi Paskah
sebagai sumbernya
1 komentar:
jadi bingung nih bacanya...entah wartawan yang kurang wawasan dan kurang baca library... atau memang sengaja mutar balik fakta...
di Manado yang mayoritas Kristen tidak ada sejarahnya terjadi kerusuhan pada prosesi Paskah
lalu sekarang kok harus di amankan?? trus yang mengamankan pihak minoritas...
jadi bingung bacanya...
perlu di ketahui bahwa Manado berbeda jauh dengan Jawa Barat dimana minoritas di berantas..
coba naik dikit ke arah Tondano disana ada komunitas Jawa Tondano yang sudah lebih dari 100th hidup nyaman ditengah2 masyarakat minahasa..
Tempo perlu memilih lagi wartawannya yg berkualitas....
Posting Komentar