Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Densus 88 Sergap Terduga Teroris di Kebumen  

Written By Unknown on Kamis, 09 Mei 2013 | 10.31

Sejumlah anggota brimob berjaga di sekitar lokasi penggerebekan teroris di Kampung Batu Rengat, Bandung, Rabu (8/5). Empat terduga teroris ini berinisial HR, TD, BD, dan AG. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Kebumen - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menyergap tujuh terduga teroris di Dusun Kembaran, Desa Ungaran, Kecamatan Kutowinangun, Kebumen. Baku tembak terjadi dalam aksi penyergapan itu. Warga yang tinggal di sekitar lokasi diungsikan ke tempat lain.

"Diduga ada tujuh orang dalam rumah," kata Kepala Kepolisian Resor Kebumen, Ajun Komisaris Besar Heru Trisasono, Kamis, 9 Mei 2013.

Ia mengatakan, hingga saat ini diperkirakan masih ada lima orang yang diduga teroris yang belum ditangkap. Penggerebekan dilakukan sejak petang. Tujuh terduga teroris itu bersembunyi di sebuah rumah kontrakan yang dikelola oleh Mariyatun, 80 tahun, di RT 01 RW 02.

Penggerebekan terduga teroris tersebut ada kaitannya dengan jaringan yang ditangkap di Bandung dan Batang. Heru menambahkan, seorang tersangka berhasil ditangkap dengan cara dilumpuhkan dengan tembakan. Sedangkan seorang terduga lainnya terkena tembakan di bagian pangkal paha sebelah kiri.

Selama aksi baku tembak, polisi mengimbau dengan pengeras suara dari megaphone, meminta agar terduga teroris menyerah. Sedangkan wartawan dilarang mendekati lokasi penyergapan dan hanya bisa berada sekitar 100 meter dari lokasi.

Warga di sekitar lokasi mengatakan, penghuni kontrakan itu jarang berinteraksi dengan warga lainnya. Kepada para tetangga sekitar, mereka mengaku sebagai penjual jamu.

ARIS ANDRIANTO

Topik hangat:
Perbudakan Buruh | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry

Berita Lain:
Abu Roban Jaringan NII
Polisi: Tidak Ada Sandera Teroris
Tersangka Teroris Sembunyi di Bak Air
Fisikawan Stephen Hawking Boikot Israel


10.31 | 0 komentar | Read More

Ini Dia Profil Teroris Bandung  

Sejumlah tim medis dari kepolisian berusaha menembus kerumunan massa sambil membawa kantung jenazah berisi tubuh tersangka teroris yang tewas dalam penyerbuan Densus 88 di Kampung Baru Rengat Hilir, Bandung, Rabu (8/5). Ketiga jenazah kemudian dibawa mobil jenazah RS Bhayangkara Sartikan Asih Bandung. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Bandung - Tersangka teroris, Budi Syarif, mengaku bernama Angga kepada tetangga sesama pengontrak rumah milik Haji Anda di RT 02 RW 08 Kampung Batu Rengat, Cigondewah Hilir, Kabupaten Bandung. Begitu pun tersangka Maksum.

"Kalau Maksum itu, yang ditangkap di Cipacing rumah mertuanya, mengaku namanya Dadan," ujar Yudi, 31 tahun, tetangga kontrakan para teroris, saat ditemui di Batu Rengat, Kamis, 9 Mei 2013. "Saya tahu itu Maksum setelah ditunjukkan foto sama aparat."

Dibanding Angga, kata Yudi, Maksum sedikitnya datang sekali seminggu ke kontrakan para tersangka. "Di antara teman-temannya, dia yang paling fasih bahasa Sunda. Dia mengaku pedagang jaket dan konfeksi lainnya," kata dia.

Maksum, sekitar 30-an tahun dengan tinggi sekitar 160 sentimeter, merupakan orang yang ramah. "Enggak kelihatan teroris-lah. Suatu hari ketika datang berkunjung, dia juga pernah memberi oleh-oleh buah jeruk kepada kami dan pengontrak lainnya, Mas Gofar, yang dagang martabak imut," kata Yudi.

Adapun Angga, Yudi menduga, berasal dari Jawa Tengah. Pria sekitar 30-an tahun itu adalah orang yang dicatat sebagai pengontrak rumah kepada pemilik kontrakan. "Dia bicara bahasa Sundanya kurang. Kalau saya lihat Angga sepertinya yang disegani teman-temannya. Angga ngaku-nya bukan usaha konfeksi, tapi bisnis online barang apa saja katanya, termasuk alat elektronik," tutur Yudi.

Hingga pagi ini, polisi masih menjaga ketat area sekitar rumah atau kamar kontrakan para teroris. Selain polisi, tak seorang pun diizinkan masuk ke area yang dibatasi garis polisi. Bahkan keluarga pemilik rumah dan pengontrak kamar, seperti Yudi, pun dilarang masuk. Puluhan warga juga masih meriung di luar garis polisi.

ERICK P. HARDI

Berita Terpopuler Lainnya:
Detik-detik Polisi Lumpuhkan Teroris Bandung
Tersangka teroris yang masih hidup itu berembunyi di bak air
Densus 88 Baku Tembak dengan Terduga Teroris


10.30 | 0 komentar | Read More

Di Kupang, Bantuan Korban Bencana Dijual di Warung  

Written By Unknown on Selasa, 07 Mei 2013 | 10.30

TEMPO.CO, Kupang -- Bantuan makanan siap saji dari Kementerian Sosial RI bagi korban bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT) ditemukan bebas diperjualbelikan kepada masyarakat umum. Bantuan itu ditemukan di sejumlah warung makan di Kupang.

"Kami tidak tahu kalau kecap manis ini adalah bantuan Kemensos. Kami beli dari salah satu kios di sekitar Kota Kupang," kata Yani, pemilik warung yang menggunakan kecap manis berlogo bantuan Kementerian, Selasa, 7 Mei 2013.

Menurut Yani, saat melayani konsumen di warungnya, kecapnya habis, sehingga ia membelinya dari sebuah kios dekat warung tersebut. "Saya baru sekali menggunakan kecap berlogo Kemensos ini," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial NTT Piter Manuk mengaku kaget dengan diperjualbelikannya bantuan makanan bagi korban bencana. Sebab, menurut dia, bantuan itu khusus bagi korban bencana yang dibagikan secara gratis.

Dia mengancam akan menindak tegas stafnya jika diketahui menjual bantuan siap saji bagi korban bencana itu. "Saya akan menindak tegas staf saya jika ketahuan menjual makanan siap saji bantuan Kemensos," ia menegaskan.

Menurut dia, bantuan Kementerian Sosial bukan untuk diperjualbelikan. Sebab, bantuan itu diperuntukkan bagi korban bencana alam, bencana sosial, atau lembaga maupun perorangan yang membutuhkan. "Saya janji akan berkoordinasi dengan dinas sosial di kabupaten/kota guna menelusuri kasus ini," katanya.

Dia mengatakan, setiap bantuan yang keluar dari dinas sosial harus memiliki berita acara. Jadi gampang menelusuri keluar-masuknya bantuan Kementerian itu. "Kami akan cari tahu melalui berita acara penyerahan barang," katanya.

YOHANES SEO

Topik Terhangat:
Pemilu Malaysia | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg

Baca juga:
Siapa Vitalia Shesya, Teman Dekat Ahmad Fathanah?
Buruh Pabrik Panci yang Disekap Layak Dapat Rp 1 M
Ruang Buruh Panci Lebih Buruk dari Sel Penjara
Yuki, Bos Perbudakan Buruh, Masih `Dilindungi`


10.30 | 0 komentar | Read More

Sejam Akun Twitter @hattarajasa Dijebol Hacker  

TEMPO.CO, Jakarta -- Akun Twitter Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa kebobolan. Ada peretas yang sempat menguasai akun @hattarajasa selama satu jam. Si peretas mengunggah twit palsu mengatasnamakan sang Menteri pada Minggu, 5 Mei 2013.

"Ada pihak yang menguasai akun Twitter saya secara tidak sah," kata Menteri Hatta melalui @hattarajasa, Minggu, 5 Mei 2013.

Untungnya, Menteri Hatta cepat mengetahui kebobolan ini dan berhasil merebut kembali akun Twitter miliknya. "Mohon abaikan twit tersebut. Pengamanan akun saya perbaiki. Salam, HR," katanya lagi lewat @hattarajasa. Siapa peretas itu, belum diketahui.

Sebelumnya, situs http://www.presidensby.info juga pernah dibajak. Si pelaku mengutak-atik dan mengganti tampilan situs SBY. Semula dikira bermotif politik, ternyata si peretas bermotif iseng. Wildan, si peretas yang masih berusia 20 tahun, tertangkap dan terancam hukuman penjara selama 6 tahun penjara serta denda hingga miliaran rupiah.

Dalam dokumen surat perintah penahanan Wildan, dia dinyatakan melanggar Pasal 50 juncto Pasal 22 Huruf b Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi.

Wildan juga dinilai melanggar Pasal 46 ayat (1), (2), dan (3) juncto Pasal 30 ayat (1), (2), dan (3); serta Pasal 48 ayat (1) Jo Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Serangkaian pasal itu mengancam Wildan dengan hukuman penjara 6 hingga 10 tahun serta denda mencapai Rp 5 miliar.

Peretasan atas akun Twitter belakangan ini memang marak. Belum lama ini di Amerika, situs pemberitaan AP dan E! Online juga kena retas. Parahnya, si pembajak situs AP memberitakan bahwa Gedung Putih diserang. Dampaknya cukup parah karena mempengaruhi pasar bursa Amerika Serikat.

NIEKE INDRIETTA

Topik Terhangat:
Pemilu Malaysia | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg

Baca juga:
Siapa Vitalia Shesya, Teman Dekat Ahmad Fathanah?
Buruh Pabrik Panci yang Disekap Layak Dapat Rp 1 M
Ruang Buruh Panci Lebih Buruk dari Sel Penjara
Yuki, Bos Perbudakan Buruh, Masih `Dilindungi`


10.30 | 0 komentar | Read More

134.412 Siswa SD di NTT Ikut Ujian Nasional

Written By Unknown on Senin, 06 Mei 2013 | 10.30

TEMPO.CO, Kupang -- Sebanyak 134.412 siswa yang tersebar di 3.264 sekolah dasar (SD) di Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin, 6 Mei 2013, mengikuti ujian nasional (UN). UN SD akan dilaksanakan sesuai jadwal karena tidak ada permasalahan naskah.

"Kami berharap siswa dapat mengerjakan soal dengan baik," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) NTT, Klemens Meba, kepada wartawan, Senin, 6 Mei 2013.

Menurut dia, kekhawatiran penundaan, seperti UN tingkat SMA, tidak terjadi. Sebab, semua naskah UN telah sampai ke sekolah-sekolah penyelenggara pada H-1 UN SD.

"Kami pastikan hari ini UN digelar secara serentak di NTT. Karena kendala, seperti kekurangan naskah dan tertukarnya naskah antar-daerah karena salah kirim, tidak terjadi," katanya.

Dia juga menjamin tidak akan terjadi kebocoran soal UN SD karena pengawasan yang dilakukan sejak pendistribusian sudah cukup ketat. "Distribusi naskah UN dikawal kepolisian. Sedangkan pelaksanaan UN oleh pengawas dari perguruan tinggi," katanya.

Wakil Ketua Komisi IV bidang Pendidikan DPRD NTT, Vinsen Pata, mengingatkan Dinas PPO agar kekisruhan UN yang terjadi di tingkat SMA tidak terulang di tingkat SD, sehingga siswa bisa mengerjakan soal dengan baik.

"Walaupun sudah lengkap, perlu dicek lagi. Semua sekolah sudah menerima naskah dan sesuai peruntukan atau belum," katanya.

YOHANES SEO

Topik Terhangat:
Pemilu Malaysia | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg

Baca juga:
Ini Motif Perbudakan Buruh Panci di Tangerang
Massa Bakar Al-Quran di Masjid Jemaat Ahmadiyah
Ini Kata Dubes Inggris Soal Kantor OPM di Oxford
Anwar Ibrahim Berkicau Menangkan Pemilu Malaysia


10.30 | 0 komentar | Read More

Artis Jadi Caleg, Salahkan Partai Politik  

Petugas KPU memeriksa dokumen dari artis Desy Ratnasari yang masuk ke Partai Amanat Nasional di dalam ruang pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Senin (22/4). Banyaknya daftar caleg dari setiap partai membuat petugas KPU berhati-hati dan teliti untuk memeriksa setiap calon caleg menuju DPR RI Tahun 2014. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens mengatakan, fenomena artis yang maju sebagai calon anggota legislatif pada 2014 merupakan tanggung jawab partai politik. Dia menduga motifnya adalah keinginan kuat partai politik untuk memperluas dukungan dari masyarakat.

"Apakah parpol punya mekanisme untuk melakukan upgrading bagi artis untuk belajar sebagai politikus?" kata Boni dalam diskusi bertajuk "Potret Mutu Caleg Parpol Peserta Pemilu 2014" di Jakarta, Ahad, 5 Mei 2013. Sekalipun ada pendidikan bagi para calon anggota legislatif, kata dia, justru akan membuang masa jabatannya untuk belajar.

Menurut Boni, tanggung jawab anggota parlemen setidaknya ada tiga hal, yaitu budgeting, legislasi, dan lobi politik. "Ini cukup meragukan bahwa orang-orang di luar politik bisa melakukan hal-hal tersebut," ujarnya.

Sebab, kata Boni, artis sebagai figur publik yang populer dan disukai belum cukup untuk memenuhi syarat sebagai calon legislator. Apalagi, sulit mengubah paradigma seorang artis untuk menjadi paradigma politikus. "Pendidikannya saja banyak yang tidak jelas," ujar Boni. "Bagaimana bisa orang yang biasa main sinetron, lalu harus melakukan lobi politik?" (Baca: Ini Kekhawatirkan Kalau Artis Nyaleg)

Banyak selebritas yang maju sebagai anggota legislator pada Pemilu 2014 mendatang. Di antaranya, mantan model Arzetty dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), pesinetron Desy Ratnasari dari Partai Amanat Nasional (PAN), dan penyanyi dangdut Angel Lelga dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). (Baca: Rieke: Artis Bukan Sumber Persoalan di DPR) Selengkapnya soal artis nyaleg klik di sini.

SATWIKA MOVEMENTI

Topik Terhangat:
Pemilu Malaysia | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg

Berita Lainnya:
Bos Pabrik Panci Pernah Jadi Bandar Pilkades
Ini Motif Perbudakan Buruh Panci di Tangerang
Begini Para Buruh Panci Itu Disiksa
Pengacara: Ayu Azhari Terima Uang dari Fathanah
Istri Gus Dur Minta Segel Masjid Ahmadiyah Dibuka


10.30 | 0 komentar | Read More

Naskah Ujian Nasional di DKI Siap Didistribusikan  

Written By Unknown on Minggu, 05 Mei 2013 | 10.30

Petugas mendistribusikan soal ujian nasional untuk sekolah dasar di aula SMAN 8 Bandung, Jawa Barat, (4/5). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Naskah ujian nasional (UN) tingkat sekolah dasar di Provinsi DKI Jakarta sudah tiba di lima wilayah kota pada Sabtu, 4 Mei 2013, pukul 04.30 WIB. Soal tersebut akan langsung didistribusikan ke 52 sub-rayon yang ada di DKI.

"Sebanyak 52 sub-rayon tersebut terdiri dari 44 sub-rayon untuk SD/SDLB dan delapan sub-rayon madrasah ibtidaiyah (MI)," kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto, Minggu, 5 Mei 2013.

Pada Sabtu kemarin pukul 11.00 WIB, kata Taufik, seluruh naskah dan dokumen UN telah tiba di semua sub-rayon. Naskah itu lalu disimpan dan dijaga oleh panitia sub-rayon serta dibagikan kepada sekolah penyelenggara pada hari penyelenggaraan UN, Senin, 6 Mei 2013, pukul 06.00 WIB.

Dokumen UN untuk siswa SD itu dikirim dari Kudus, Jawa Tengah, pada Jumat, 3 Mei 2013. Dokumen tersebut didistribusikan ke rayon dengan penjagaan ketat dari pihak kepolisian.

Di DKI Jakarta, UN tingkat sekolah dasar akan diikuti 153.499 siswa. Mereka berasal dari 3.060 SD dan 488 MI. UN tingkat SD ini akan diselenggarakan selama tiga hari hingga Rabu, 8 Mei 2013.

Pelajaran yang diujikan adalah bahasa Indonesia, matematika, dan ilmu pengetahuan alam. (Baca: Berita-berita Ujian Nasional DI SINI)

GALVAN YUDISTIRA

Berita lainnya:

25 Buruh Panci Disekap, 3 Bulan Tidak Mandi
Sekap Buruh, Pabrik Panci di Sepatan Digerebek
Bos Pabrik Panci yang Siksa Buruh Jadi Tersangka
X-Factor, Ariel Noah Dukung Fatin Shidqia


10.30 | 0 komentar | Read More

Pilkada Jateng, Ganjar Berguru ke Mardiyanto

TEMPO.CO, Sleman - Calon Gubernur Jawa Tengah dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo, mengaku berguru kepada Mardiyanto, kakak kelasnya di SMA Bopkri Satu (Bosa), Yogyakarta. Mardiyanto adalah mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode dan pernah menjadi Menteri Dalam Negeri.

"Ya, jelaslah, saya berguru karena dia kakak kelas saya di Bosa, saya alumnus 1987," kata Ganjar, Jumat, 3 Mei 2013.

Ganjar baru saja mendatangi Mardiyanto di Dalem Agung Palagan, Jalan Palagan 99 Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lebih dari satu jam mereka bercengkerama di sebuah ruangan rumah yang ditempati Mardiyanto. Rumah itu juga dikaryakan sebagai guest house. Sepanjang pertemuan itu, Mardiyanto dan Ganjar saling berbagi pengalaman. Mardiyanto memberi resep dan tips bagaimana mengurus Jawa Tengah.

Meski berbeda generasi, Ganjar dan Mardiyanto sama-sama menjadi pengurus ikatan alumni Bosa. Secara emosional, kedekatan mereka sudah terbangun ketika Mardiyanto menjadi Menteri Dalam Negeri dan Ganjar jadi anggota DPR di Komisi II DPR RI yang membidangi masalah pemerintahan dalam negeri.

Menurut Ganjar, sosok Mardiyanto adalah "perpustakaan hidup mengenai seluk-beluk Jawa Tengah". Dia mengaku banyak belajar mengenai pengelolaan pemerintahan, infrastruktur, pembangunan pedesaan, dan proteksi hasil pengolahan pangan lokal.

Mardiyanto sendiri menyatakan dukungannya kepada Ganjar dalam pencalonan gubernur. "Dia tokoh muda yang memiliki visi dan misi bagus untuk Jawa Tengah," kata Mardiyanto.

MUH SYAIFULLAH

Topik terhangat:
Susno Duadji
| Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional


Baca juga:

Rayakan Hari Integrasi, Warga Papua Minta Merdeka
Ada Kantor OPM di Oxford, Dubes Inggris Dipanggil
Susno Duadji Menyerahkan Diri di Cibinong
Begini Susahnya Melacak Susno Versi Mabes Polri


10.30 | 0 komentar | Read More

Ayu Azhari Simpan Duit Fathanah dalam Tas Mewah  

Written By Unknown on Sabtu, 04 Mei 2013 | 10.30

TEMPO.CO, Jakarta - Ayu Azhari ternyata mengembalikan uang pemberian tersangka suap daging sapi Ahmad Fathanah ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Alih-alih mengakui pengembalian duit Rp 20 juta dan US$ 1,800, Ayu malah berkali-kali membantah.

Tiba di KPK sekitar pukul 14.00 WIB, Ayu didampingi kuasa hukumnya, Fahmi Bachmid, mengaku ingin menunjukkan bukti dua rekening koran BII dan CIMB Niaga miliknya pada penyidik KPK. "Ini untuk menunjukkan kalau saya tidak pernah menerima aliran dana apa pun dari Fathanah," ujar Ayu saat tiba di KPK, Jumat, 3 Mei 2013. (Baca: Ayu Korban Janji Ahmad Fathanah)

Mengenakan blus berbahan jersey warna putih dengan coak di bagian kanan kiri lengan, Ayu langsung dikerubungi pewarta karena kemunculannya yang tak terduga. Berkain songket hijau yang dililitkan di pinggang menjadi sarung, kakak dari Sarah Azhari ini sempat kerepotan berjalan.

Ayu bahkan sempat meminta wartawan yang mengerubunginya untuk sedikit mundur dan tak terlalu dekat dengan dia. "Tolong agak mundur dong, jangan terlalu dekat," kata bekas artis film panas ini.

Dengan kerudung brokat warna putih yang menyelimuti kepala, Ayu perlahan menaiki tangga komisi. Sepatu hak tinggi warna coklat serta tas mewah Bottega Veneta coklat tua yang disampirkan di lengan kanan melengkapi tampilan artis sinetron Putri Duyung ini.

Sekitar pukul 15.00 WIB, Ayu kemudian bersiap meninggalkan KPK. Pengakuannya masih sama saat ditanya apakah pernah menerima uang dari Fathanah. "Enggak ada," kata dia.

Istri drummer band White Lion Michael Tramp ini hanya tertawa saat ditanya kesiapannya jika menjadi tersangka akibat kasus pencucian uang Ahmad Fathanah. Terdiam sejenak, Ayu menjawab tegas, "Saya tidak terlibat." Dia kemudian pergi meninggalkan KPK dengan mobil Honda CRV warna hitam.

Sekitar pukul 18.45 WIB, KPK melalui juru bicara Johan Budi S.P merilis informasi resmi soal kedatangan Ayu ke KPK di luar jadwal pemeriksaan. "Ayu Azhari datang untuk mengembalikan uang Rp 20 juta dan US$ 1.800," kata dia. Nilai tersebut setara dengan Rp 38 juta, jika disatukan dalam kurs rupiah.

"Uang itu untuk biaya panjer pekerjaan Ayu sebagai entertainer," ujar Johan. Fathanah, kata Ayu, meminta dia untuk ikut dalam acara PKS. "Tapi acaranya tidak jadi dilaksanakan."

Lantas, dimana Ayu menyimpan gepokan duit puluhan juta dari Fathanah saat datang ke KPK? Jawaban sanggahan Ayu soal fulus, ternyata berada di ketiak perempuan cantik itu. Uang Fathanah disimpannya dalam tas rajutan kulit sapi dari Italia, Bottega berharga puluhan juta milik sang pesohor.

SUBKHAN

Berita Lain:
Pesan Susno ke Yusril: Saya Minta Dieksekusi 
Inilah Identitas Korban Kecelakaan Bus di Semarang
Lenka Idolakan Shena X Factor Indonesia
Yusril: Menyerah, Tak Berarti Susno Mengakui  


10.30 | 0 komentar | Read More

Ayu Azhari Lega Fathanah Tidak ke Restorannya

Ayu Azhari menunjukkan sejumlah berkas rekening koran miliknya seusai diperikasa KPK di Jakarta, (3/5). Ayu Azhari kembali datangi KPK untuk serahkan rekening koran miliknya sebagai bukti terkait penyidikan kasus dugaan tindak pidana pencucian uang. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Artis Ayu Azhari mengaku bersyukur karena tersangka suap daging sapi impor Ahmad Fathanah tidak pernah mampir ke restoran seafood Kampung Bangka miliknya. Menurut Ayu, jika Fathanah sempat mampir, mungkin dia harus mengembalikan uang yang digunakan Fathanah pada KPK.

"Meski sudah saya undang, kalau dia datang, berarti saya harus kembalikan uangnya. Itu kan uang negara," ujar Ayu usai mendatangi Gedung KPK, Jumat, 3 Mei 2013. Dia mengaku sempat mengundang Fathanah untuk datang ke rumah makan miliknya.

"Saya pernah undang dia, saya bilang: 'Ayo pak kapan mampir ke restoran saya? tapi ternyata dia tidak pernah datang," kata Ayu. Kakak dari Sarah Azhari ini mengaku baru saja kenal Fathanah, Desember tahun lalu.

Kemarin,Jumat 3 Mei 2013 Ayu hendak menunjukkan bukti rekening koran dua rekening pribadinya, yaitu di BII dan CIMB Niaga kepada penyidik KPK. "Sebagai bukti saja, kalau saya tidak pernah menerima aliran dana apapun," ujar dia.

Bekas pemain film panas ini juga membantah jika dia pernah menerima duit puluhan juta dan uang dollar dari Fathanah. "Enggak ada. Saya tidak pernah menerima pemberian apa pun dari dia," kata Ayu.

Pernyataan Ayu, kontras dengan rilis resmi dari KPK. "Ayu Azhari datang untuk mengembalikan uang senilai Rp 25 juta dan US$ 1.800," ujar Juru Bicara KPK Johan Budi S.P.

Menurut Johan, uang itu adalah uang dari Fathanah sebagai panjer pekerjaan Ayu sebagai entertainer. Berdasarkan pengakuan Ayu, Fathanah semula bermaksud untuk meminta bekas istri drummer band White Lion Michael Tramp itu untuk bernyanyi dalam acara PKS. "Tapi acaranya tidak jadi-jadi terlaksana, padahal sudah ditunggu-tunggu," kata Johan.

SUBKHAN

Berita Lain:
Ayu Azhari Simpan Duit Fathanah dalam Tas Mewah
Ayu Azhari Hanya Hafal Muka Petinggi PKS
Ditanya Siap Jadi Tersangka? Ayu Azhari Tertawa
Barcelona Kalah, UEFA Akan Rekam Percakapan Wasit
Ayu Azhari Simpan Duit Fathanah dalam Tas Mewah


10.30 | 0 komentar | Read More

Jaksa Agung : Susno Menyerah dengan Catatan  

Written By Unknown on Jumat, 03 Mei 2013 | 10.30

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Agung Basrief Arief membenarkan kabar penyerahan diri Komisaris Jenderal (Purn) Susno Duadji di Lembaga Pemasyarakatan Cibinong, Kamis malam. Basrief mengatakan Susno ditahan setelah menyerahkan diri dengan catatan.

"Pak Susno bersedia dieksekusi sesuai dengan permintaannya pada Februari lalu di LP Cibinong," kata Basrief saat menggelar jumpa pers di kantornya, Jumat, 3 Mei 2013.

Basrief mengatakan, penyerahan diri Susno mulanya diberitahukan oleh pengacaranya bernama Untung Sunaryo. "Dia menyampaikan pesan Pak Susno dan keluarga kalau dia bersedia dieksekusi dengan catatan hanya oleh eksekutor yang ditunjuk Jaksa Agung," ujar dia.

Menjelang malam, sekitar pukul 23.10 WIB, Susno menyerahkan diri ke Lembaga Pemasyarakatan Cibinong. Di sana, menjelang pukul 23.30 WIB, Susno lantas resmi menghuni lembaga pemasyarakatan. "Beliau menyatakan kami membuktikan diri tidak melarikan diri dan memenuhi hukum," ujar dia. Simak sepak terjang Susno Duadji di sini.

TRI SUHARMAN

Topik terhangat:
Susno Duadji
 | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional

Berita Lainnya:
Yusril: Menyerah, Tak Berarti Susno Mengakui
Pesan Susno ke Yusril: Saya Minta Dieksekusi  
Susno Duadji Masuk Sel Cibinong Tengah Malam
Pengacara Susno Duadji: Itu Kabar Burung 
Moge Ringsek Uje Bakal Dilelang
Uang Lelang Moge Uje untuk Bangun Masjid
Densus 88 Tangkap Tiga Terduga Teroris


10.30 | 0 komentar | Read More

Menyerah, Susno Disambut Empat Jaksa  

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Agung Basrief Arief membenarkan Komisaris Jenderal (Purn) Susno Duadji telah menyerahkan diri ke Lembaga Pemasyarakatan Cibinong, Kamis, 2 Mei 2013 malam. Setidaknya empat jaksa eksekutor yang ditunjuk Kejaksaan Agung menyambutnya di Cibinong.

"Pak Susno bersedia dieksekusi sesuai dengan permintaannya pada Februari lalu di LP Cibinong," ujar Basrief saat menggelar jumpa pers di kantornya, Jumat, 3 Mei 2013.

Basrief mengatakan, penyerahan diri Susno sekitar pukul 23.10 WIB. Dia pun disambut empat jaksa yang ditunjuk mengeksekusi Susno, di antaranya Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Didiek Darmanto dan pelaksana tugas Kepala Kejaksaan Jakarta Selatan Amir Yanto.

Menurut jaksa Didiek, Susno yang diantar seorang rekannya ikut menyambut jaksa dengan sikap kekeluargaan. Sekitar pukul 23.30 WIB, Susno lantas resmi menghuni lembaga pemasyarakatan. Simak sepak terjang Susno Duadji di sini.

TRI SUHARMAN

Topik terhangat:
Susno Duadji
 | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional

Berita Lainnya:
Yusril: Menyerah, Tak Berarti Susno Mengakui
Pesan Susno ke Yusril: Saya Minta Dieksekusi  
Susno Duadji Masuk Sel Cibinong Tengah Malam
Pengacara Susno Duadji: Itu Kabar Burung 
Moge Ringsek Uje Bakal Dilelang


10.30 | 0 komentar | Read More

Prajurit, Narkoba dan Lifestyle

Written By Unknown on Kamis, 02 Mei 2013 | 10.31

TEMPO.CO , Jakarta--Markas Besar TNI Angkatan Laut menyatakan sejak tahun 2005 hingga 2013 terdapat 205 orang personelnya diketahui mengkonsumsi narkoba. Jumlah itu terdiri dari personel berpangkat perwira, bintara dan tantama.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama Untung Suropati mengatakan tuntutan kerja bukanlah penyebab utama prajurit tejerumus pusaran narkoba. Untung lebih setuju jika faktor mental dan 'lifestyle' atau gaya hidup yang menjadi penyebabnya.

"Kalau faktor pekerjaan, buktinya cuma segelintir saja yang kena narkoba," kata Untung saat dihubungi Tempo, Rabu, 1 Mei 2013. ((Lihat: Pengedar Sabu itu Ternyata Perwira Berprestasi)

Sebab menurut Untung jumlah 205 prajurit itu hanya sedikit jika dibandingkan dengan jumlah anggota TNI AL sekitar 70 ribu orang. Atau hanya nol koma sekian persen saja.

Untung melanjutkan, 205 prajurit itu keberadaannya tersebar merata di Armada Barat dan Armada Timur. "Itu masih terbagi di tiap jajaran Armada, seperti Lantamal, KRI, macam-macam."

Untuk urusan sanksi, TNI AL berjanji tidak akan main-main jika berurusan dengan narkoba. Jika terbukti menggunakan barang haram itu, hukuman berat pasti dihadiahkan.

Untung memberikan contoh, pada tahun 2010 lalu ada seorang anggota TNI AL berpangkat Kapten yang terjerat barkoba. Hukuman berat pun diberikan, yakni kurungan badan dan pemecatan. "Padahal dia masih muda sekitar 32 tahun."

Sementara untuk antisipasi, TNI AL sebenarnya secara rutin telah melakukan cek kesehatan terhadap semua anggotanya setahun sekali. Tes kesehatan itu disebut Untung komplit, dari tes mata, tes paru-paru termasuk tes urin.

Selain itu, PM AL juga rutin melakukan operasi ketertiban dan disiplin di tempat hiburan malam. "Jika ada anggota yang tertangkap langsung kami tes urin. Jadi kami lakukan tes juga secara random," kata Untung.

INDRA WIJAYA

Topik terhangat:
Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional

Baca juga:
Begini Cara Mengetahui Keberadaan Susno Duadji
May Day, Ini 7 Tuntutan Buruh
Ayu Azhari Sering Ketemu Ahmad Fathanah
Kadin Pecat Pengusaha Oesman Sapta Odang


10.31 | 0 komentar | Read More

Mayday, Buruh Perempuan Tuntut Kesetaraan

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Aksi Perempuan, sebuah aliansi beberapa organisasi advokasi perempuan, menilai tahun ini merupakan puncak dari serangkaian perlakuan tak berperikemanusiaan yang menimpa buruh perempuan. Sejumlah kasus menunjukkan bagaimana buruh perempuan mengalami diskriminasi dalam pekerjaannya, mendapatkan perlakuan kekerasan seksual yang berakibat secara psikis, yang semua ujungnya pada pemiskinan perempuan.

"Kami mendata kasus-kasus ini sebagai catatan hitam buruh perempuan di Indonesia," kata salahsatu aktivis komite, Dina Ardiyanti, Rabu 1 Mei 2013. Kisah Omih, seorang buruh perempuan di Tangerang yang harus dipenjara karena mempertahankan haknya dalam bekerja, adalah salahsatu kasus yang menonjol dalam catatan komite. Omih, kemudian juga harus kehilangan anaknya.

Selain itu, ada juga kasus kekerasan yang menimpa jurnalis. Nurmala Sari Wahyuni, wartawan di Kalimantan mendapat kekerasan dari orang tak dikenal ketika melakukan peliputan. Nurmala kemudian harus kehilangan bayi yang dikandungnya.

Kasus lainnya menimpa Satinah, perempuan buruh migran asal Ungaran, Jawa Tengah yang dieksekusi pancung. "Ini terjadi karena Pemerintah RI tidak melakukan advokasi pada Satinah," kata Dina. Kasus Satinah juga menambah data 420 buruh migran yang terancam hukuman mati dan 99 lainnya yang sudah dieksekusi. Sejumlah buruh migran perempuan lainnya yang bekerja di luar negeri juga menjadi korban perdagangan manusia.

Ada juga seorang buruh perempuan di Jawa Barat yang dipecat oleh manajemen perusahaannya karena jujur menyatakan statusnya yang terkena HIV/AIDS. Yang juga menonjol adalah kasus diskriminasi para Pekerja Rumah Tangga Anak yang hampir semuanya adalah perempuan. Para PRT Anak ini harus bekerja selama 14-18 jam sehari, bekerja lebih dari satu pekerjaan, diupah murah, dan tidak pernah diberikan libur maupun cuti. "Mereka kehilangan waktu sosial mereka," kata Dina.

Para buruh perempuan yang bangkit dan memperjuangkan haknya, tak lepas dari tekanan. Sri, seorang buruh di Cakung, Jakarta Utara, juga Yohana Sudarsono, seorang guru di Stella Maris Serpong, Tangerang, mengalami intimidasi setelah dipecat. Kasus lainnya menimpa Luviana, jurnalis perempuan di Metro TV. Para buruh perempuan ini tidak hanya kehilangan pekerjaannya, namun juga tidak diupah dan kehilangan akses sebagai pencari nafkah keluarga.

Situasi ini memburuk karena buruh perempuan juga sulit mendapatkan posisi sebagai pemimpin organisasi Serikat Pekerja. Di kalangan media, juga tak banyak pemimpin perempuan. Hanya sekitar 5% jurnalis perempuan yang menjadi pemimpin di medianya.

Untuk itu, Komite Aksi Perempuan mendesak semua catatan hitam ini dihentikan. "Pengusaha dan majikan harus memberikan perlindungan kerja terhadap para buruh perempuan," kata Dina. Selain itu, pemerintah juga didesak untuk tidak membiarkan pelanggaran-pelanggaran, kekerasan, dan diskriminasi atas buruh perempuan.

RILIS | WD

Topik Terhangat:
Harga BBM | Susno Duadji | Gaya Sosialita | Ustad Jefry Caleg

Berita Terpopuler:
Ayu Azhari Sering Ketemu Ahmad Fathanah
May Day, Ini 7 Tuntutan Buruh 
Coboy Junior Diadukan ke Komisi Penyiaran 
Akun @SBYudhoyono Gusur Kepopuleran Jokowi 
Sinyal Susno Sempat Terdeteksi di Soreang  


10.31 | 0 komentar | Read More

Pembunuh Kader Partai Nasional Aceh Ditangkap

Written By Unknown on Rabu, 01 Mei 2013 | 10.30

TEMPO.CO, Jakarta- Pembunuh kader Partai Nasional Aceh, Kabupaten Pidie akhirnya ditangkap. Pihak kepolisian menyatakan pembunuhan terhadap Muhammad bin Zainal Abidin itu tidak terkait politik. 

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Aceh Komisaris Gustav Leo mengatakan pembunuhan terjadi pada Kamis malam pekan lalu. Mayat ditemukan Jumat pagi oleh warga di dalam mobilnya yang didorong ke sungai di Desa Blang Beureuh, Kecamatan Mutiara, Pidie.

Tersangka berinisial KH (34 tahun) warga Desa Didoh, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie dan MR (33 tahun) warga Desa Bungie, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie. Polisi juga mengamankan satu pucuk pistol buatan Cina dengan 20 butir peluru aktif.

Menurut Gustav, keduanya ditangkap di sebuah wilayah, di Kabupaten Pidie, pada Senin sore, 29 April. Selain senjata, polisi ikut menyita sejumlah uang dan handphone. "Barang bukti senjata api diduga sebagai alat untuk menghabisi korban." 

Kasus pembunuhan sempat mencuat karena persoalan politik. Pihak kepolisian membantahnya. Menurut Gustav, kasus tersebut murni tindak pidana kriminal. Tidak terkait dengan partai-partai. "Ini merupakan kriminal murni, diduga persoalan nakotika," ujarnya Selasa 30 April 2013 sore.

Polisi sampai kini masih melakukan pendalaman kasus, memeriksa intensif pelaku untuk mengetahui detail motif pembunuhan. Apakah karena ekonomi atau motif pribadi lainnya. 

ADI WARSIDI


10.30 | 0 komentar | Read More

Tak Ada Susno di Pusdiklat Soreang  

Susno Duadji melambaikan tangan saat akan dibawa ke Polda Jabar di Dago Resor, Bandung, Rabu (24/4). Eksekusi Susno, terpidana kasus penyalahgunaan wewenang perkara PT Salmah Arowana Lestari dan korupsi dana pengamanan pemilihan Gubernur Jawa Barat 2008 oleh Kejaksaan Tinggi Jakarta ini gagal dilakukan akibat adanya perlindungan dari Polda. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Bandung - Komisaris Jenderal (Purnawirawan) Susno Duadji dikabarkan terdeteksi berada di salah satu gedung di kawasan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Tim dari Kejaksaan Agung yang memburu terpidana kasus korupsi penyalahgunaan wewenang perkara PT Salmah Arowana Lestari dan pengamanan Pilkada Jawa Barat itu juga mengaku telah mengejar Susno ke Soreang.

Tempo mendatangi salah satu gedung yang berhubungan dengan Kepolisian, yaitu Pusat Pendidikan dan Latihan Kepolisian di Soreang. Seorang petugas Bhayangkara Pelaksana Administrasi di Pusdiklat itu, Syarif, mengatakan tak tahu-menahu masalah Susno. Dia mengatakan, gedung itu merupakan sarana pendidikan. "Pusdiklat tidak punya tempat persembunyian," ujarnya yang ditemui Rabu, 1 Mei 2013.

Syarif menambahkan, Pusdiklat tidak menerima informasi terkait pengejaran Susno Duadji, baik dari Kejaksaan ataupun pihak lainnya. Dirinya juga menjelaskan, Pusdiklat tidak mungkin menerima tugas pengawasan terhadap Susno Duadji yang saat ini masih buron, "Dari segi hukum, ini tugas Kejaksaan. Kami di luar itu semua," kata dia. Rabu, 1 Mei 2013.

Seorang petugas Kepolisian Soreang bernama Arif yang ditemui Tempo secara terpisah mengatakan, pihaknya tidak menerima perintah apapun terkait pencarian Susno. "Jangankan dari Kejaksaan, dari Polda Jabar juga saya tidak terima" katanya.

Padahal, Senin lalu, Kepala bidang Humas Polda jabar, Komisaris Besar Martinus Sitompul, mengatakan bahwa Polda Jabar sudah membentuk tim khusus, yang disebar ke 26 Kota dan Kabupaten di sekitar Bandung, untuk mengejar Susno.

PERSIANA GALIH

Topik Terhangat:
Harga BBM | Susno Duadji | Gaya Sosialita | Ustad Jefry | Caleg

Baca juga:
Jaksa Waspadai Pengawalan Bersenjata Susno  
Kolonel ASB Memakai Sabu Sejak 2004  
SBY: Harga BBM Naik kalau Ada Dana Kompensasi  
Tim Polisi Pemburu Susno Dipimpin AKBP  
Tamerlan Tewas Ditembak Atau Ditabrak?  


10.30 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger